Kamis, 17 Maret 2016

Kembalinya seberkas cahaya yang hilang: Selamat datang kembali Pembina Purna di PKTJ



Kembalinya seberkas cahaya yang hilang: Selamat datang kembali Pembina Purna di PKTJ

Terhitung sudah satu tahun lalu kita berpisah
Tak ada kata yang dapat bibir ucapkan
Mungkin hanya air mata yang dapat memberikan arti dari kehilangan
Lagi pula, tak ada perpisahan seindah pertemuan
Tapi bagaimanapun semua yang terjadi adalah kehendak-Nya

Bukan perpisahan yang di sesalkan
Tetapi pertemuan yang menyebabkan perpisahan ini
Satu tahun lalu, kampus PKTJ telah kehilangan cahaya-cahaya bagi tarunanya
Tetapi hari ini cahaya tersebut datang lagi dari petangnya langit

Rasa suka cita terasa begitu hebat dalam sanubari
Menyambut sosok yang sangat di rindukannya
Ada beberapa cahaya yang hilang dari sosoknya
Tiga cahaya tak kembali

Ada cahaya yang hilang terambil di gelapnya langit
Ada juga yang hilang karena lelah menyinari malam
Dan yang satu lagi sedang nyaman di belahan langit lainnya

Tetapi tak mengurangi kharisma dari cahaya cahaya yang kembali
Sekali lagi, terucapnya “Selamat datang kembali pak, di kampus PKTJ”

No Harm Tonight: Sebuah cerita tentang perasaan




Sebuah kata yang tertulis tak cukup untuk mengungkapkan isi hati. Bercerita tentang keadaan dimana kita saling menjalani hari bersama, tentang rasa nyaman, tentang hati yang terisi.
Dari setiap abjad yang terukir entah mengapa selalu ada sosokmu yang tampak, dari angka nol sampai Sembilan sosokmu selalu mengisi diantaranya, dari gelapnya langit ada bintang bersinar dan mungkin itu adalah sosokmu.
Barang kali sesuatu dapat membuka ingatan yang lama sembunyi, adalah sebuah keadaan dimana memori dalam ingatan ini secara tak stabil kerjanya. Berbagai rasa yang hadir di dalamnya, suka duka pilu bekerja mempengaruhi kinerja otak tak berjalan semestinya. Sinyal dari otak yang begitu hebatnya mempengaruhi hati.
Tak bertujuan ataupun tak bermaksud apa-apa, hanya kejadian yang perlu atau bahkan harus aku bagi ke kamu. Bukankah kita dulu selalu membagi segala hal? Bahkan hal-hal konyol sekalipun. Hanya sebagai pengingat bahwa dulu kita pernah mengisi satu sama lain, bagaimanapun dulu kau pernah menjadi bagian dari hidupku. Apabila kita kaitkan dengan keadaan sekarang, dan kita ceritakan lewat ucapanpun tak berarti apa-apa.
Aku hanya ingin berterima kasih, karenamu aku mengerti apa arti dari memiliki.
Terima kasih telah hadir di hidupku, terima kasih telah memberi warna bak pelangi setelah hujan turun. Aku harap kita masih bisa berbagi satu sama lain yang berbau demi kemajuan pribadi masing-masing. Jalan kita tak berbeda, hanya saja cara yang kita tempuh yang berbeda. Kita tetap dengan tujuan yang sama.

Tak bosannya, aku ucapkan terima kasih!